Seiring berkembangnya bisnis digital, banyak pemilik website tidak lagi melayani satu jenis audiens saja. Agensi, konsultan, software house, hingga bisnis jasa online sering kali melayani lebih dari satu target market dengan kebutuhan, bahasa, dan tingkat pemahaman yang berbeda.
Tantangannya adalah bagaimana menyusun website agar tetap relevan untuk setiap segmen, tanpa membuat pengunjung bingung dan tanpa merusak performa SEO.
Jika salah strategi, website multi target market justru dapat:
- kehilangan fokus pesan,
- mengalami keyword cannibalization,
- membingungkan Google dan pengguna,
- menurunkan conversion rate.
Artikel ini membahas secara lengkap cara menyusun website untuk multiple target market secara rapi, SEO-friendly, dan scalable, sehingga website tetap kuat sebagai aset bisnis jangka panjang.
A. Apa yang Dimaksud Multiple Target Market?
Multiple target market berarti bisnis Anda melayani lebih dari satu segmen audiens yang memiliki karakteristik berbeda.
Perbedaan tersebut bisa berupa:
- ukuran bisnis (UMKM, startup, enterprise),
- industri (retail, jasa, teknologi, edukasi),
- tujuan penggunaan (jualan, branding, lead generation),
- tingkat pemahaman (pemula vs advanced).
Contoh umum:
- jasa SEO untuk UMKM dan perusahaan besar,
- software yang dipakai oleh tim kecil dan korporasi,
- konsultan yang melayani individu dan bisnis.
B. Risiko Menyusun Website Multi Target Market Tanpa Strategi
1. Pesan Terlalu Umum
Ketika mencoba berbicara ke semua orang sekaligus, pesan website sering kali tidak terasa relevan bagi siapa pun.
2. Keyword Cannibalization
Banyak halaman membahas topik serupa tanpa segmentasi yang jelas, sehingga halaman saling bersaing di Google.
3. User Experience yang Buruk
Pengunjung kesulitan menemukan informasi yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
4. Conversion Rate Rendah
CTA yang terlalu generik tidak menjawab konteks setiap segmen audiens.
C. Prinsip Dasar Website Multi Target Market yang SEO-Friendly
1. Segmentasi Lebih Penting daripada Jumlah Halaman
Lebih baik memiliki beberapa halaman yang sangat relevan daripada satu halaman yang mencoba menjelaskan semuanya.
2. Satu Halaman, Satu Fokus Audiens
Setiap halaman utama sebaiknya berbicara ke satu target market secara spesifik.
3. Struktur Lebih Penting daripada Copy Panjang
Google dan pengguna sama-sama menyukai struktur yang jelas.
D. Struktur Website yang Disarankan
1. Homepage sebagai Pintu Masuk dan Filter
Homepage tidak harus menjelaskan semua detail, tetapi harus menjawab tiga pertanyaan utama:
- bisnis Anda membantu siapa,
- masalah apa yang diselesaikan,
- ke mana pengunjung harus melangkah selanjutnya.
Homepage berfungsi sebagai filter, mengarahkan pengunjung ke segmen yang tepat.
2. Halaman Segmentasi (Segment Pages)
Setiap target market sebaiknya memiliki halaman khusus.
Contoh struktur:
- /seo-umkm/
- /seo-startup/
- /seo-enterprise/
Di halaman ini, gunakan:
- bahasa yang sesuai dengan segmen,
- contoh kasus yang relevan,
- problem dan tujuan spesifik.
3. Halaman Solusi atau Layanan
Setelah segmentasi, arahkan pengunjung ke halaman solusi atau layanan yang lebih detail.
Struktur umum:
- Homepage
- Segment Page
- Service / Solution Page
- CTA
E. Strategi SEO untuk Multiple Target Market
1. Mapping Keyword per Segmen
Setiap segmen memiliki:
- bahasa pencarian berbeda,
- tingkat awareness berbeda,
- intent yang berbeda.
Lakukan keyword mapping terpisah untuk setiap target market.
2. Hindari Satu Keyword untuk Banyak Halaman
Pastikan satu keyword utama hanya ditargetkan oleh satu halaman utama.
3. Gunakan Long-Tail Keyword Spesifik Segmen
Long-tail keyword membantu Google memahami konteks halaman dengan lebih jelas.
F. Peran Blog dalam Website Multi Target Market
Blog berfungsi sebagai jembatan antara SEO dan segmentasi.
Strategi blog yang efektif:
- artikel awareness mengarah ke segment page,
- artikel consideration mengarah ke service page,
- internal linking yang konsisten dan relevan.
Blog membantu website menjangkau banyak keyword tanpa mengacaukan struktur utama.
G. Internal Linking Strategy yang Aman
1. Link Berdasarkan Relevansi Segmen
Jangan mengarahkan semua artikel ke satu halaman layanan saja.
2. Gunakan Anchor Text Natural
Anchor harus sesuai konteks, bukan dipaksakan untuk SEO.
3. Bangun Cluster per Target Market
Setiap segmen memiliki cluster konten sendiri.
H. CTA yang Tepat untuk Setiap Target Market
CTA harus disesuaikan dengan tingkat kesiapan audiens.
- UMKM: CTA edukatif dan ringan,
- startup: CTA konsultatif,
- enterprise: CTA diskusi strategis.
CTA generik sering gagal karena tidak mempertimbangkan konteks segmen.
I. Kesalahan Umum yang Harus Dihindari
- satu halaman untuk semua audiens,
- copy terlalu umum dan abstrak,
- struktur URL tidak konsisten,
- tidak ada internal linking yang jelas,
- mengabaikan UX demi SEO.
J. Cara Mengukur Keberhasilan Website Multi Target Market
- traffic organik per segmen meningkat,
- bounce rate menurun,
- conversion rate lebih stabil,
- leads lebih relevan dan teredukasi.
K. Kesimpulan
Website dengan multiple target market tetap bisa SEO-friendly dan efektif jika disusun dengan struktur yang jelas, segmentasi yang tegas, dan pesan yang relevan.
Fokus utama bukan pada “melayani semua orang”, tetapi memastikan setiap audiens merasa website ini memang dibuat untuk mereka.
Struktur yang baik hari ini menentukan skalabilitas website di masa depan.

